Jumat, 19 April 2013

SOFTWARE SECURITY - Hacking Tools About



HACKING TOOLS


Hacking adalah kegiatan menerobos program komputer milik orang/pihak lain. Hacker adalah orang yang gemar ngoprek komputer, memiliki keahlian membuat dan membaca program tertentu, dan terobsesi mengamati keamanan (security)-nya. “Hacker” memiliki wajah ganda; ada yang budiman ada yang pencoleng. “Hacker” budiman memberi tahu kepada programer yang komputernya diterobos, akan adanya kelemahan-kelemahan pada program yang dibuat, sehingga bisa “bocor”, agar segera diperbaiki. Sedangkan, hacker pencoleng, menerobos program orang lain untuk merusak dan mencuri datanya. Hacker biasanya digunakan untuk seseorang yang senang mengutak atik komputer. Termasuk bahasa programing seperti assembly, bahasa C dan bahasa komputer menengah lainnya. Hacker sendiri dibagi menjadi 3, yaitu :
  1. Black Hat atau sering disebut juga Cracker (kayak nama roti ya). Cracker adalah orang yang menggunakan keahlian hackingnya untuk merusak.
  2. White Hat adalah seseorang yang mempunyai keahlian hacking, tetapi keahliannya tersebut digunakan untuk membangun atau memperkuat sistem security baik dari organisasi atau personal (analis security atau konsultan security)
  3. Gray Hat adalah kombinasi dari White Hat dan Black Hat. Dimana kadang merusak, kadang juga membantu dalam computing security. Terkadang dia juga membuat program perusak sekaligus membuat program security untuk dijual.
Hacking Tools adalah alat yang digunakan oleh para hacker untuk melakukan hacking. Biasanya para hacker menyerang keamanan melalui :
1.    VULNERABILITY (celah keamanan)
Untuk melakukan tindakan HACKING anda perlu mengetahui, dasar dan fundamental dari hacking itu sendiri ,sebahagian besar terjadi karena hacker berhasil memanfaatkan kelemahan sistem. Kelemahan yang dikenal dengan istilah vulnerability ini dapat menimbulkan berbagai ancaman pada sistem, beberapa bentuk ancaman yang umum antara lain :
-  SERANGAN PADA PASSWORDS
Login adalah pintu utama untuk masuk ke sistem, karena itu sedah seharusnya pemilik memiliki sistim penguncian yang unix. Jika kunci yang digunakan tidak unik dan gampang di buat, maka pintu yang vital ini akan dengan mudah ditembus dengan hanya menebak nebaknya saja, atau dengan menggunakan metode brute force attack , sesuai dengan namanya metode ini menebak passwords dengan brutal (menggunakan teori peluang), yaitu menebak dengan berbagai kombinasi kemungkinan.
-  SOSIAL  ENGINEERING
Metode ini memanfaatkan faktor psikologos calon korban, kadang tanpa perlu keahlian teknis di bidangHACKING, contohnya telah sering anda lihat pada kehidupan sehari hari. Pernahkan anda mendapatkan SMS/TELEPON yang menyatakan anda mendapatkan hadiah tertentu, dan untuk itu anda harus memberikan dana atau informasi yang bersifat confidential? Jika anda mengalai hal tersebut tadi anda perlu hati hati bisa jadi seorang sosial engineering sedang beraksi.
-  MAN-IN-THE-MIDDLE
Dua orang sedang asyik berkomunikasi bertukar informasi dalam sebuah jalur jaringan, tidak disangka seorang hacker telah mencegat informasi yang lalu lalang .Hacker tersebut dapat membaca, memodifikasi, dan megirimkan kembali pesan yang telah berubah tersebut kepada sang korban.
- SNIFFING
Mirip dengan metode man in the middle sniffing juga mengambil paket data yang lewat ,hanya saja metode ini bersifat pasif dan tidak melakukan modifikasi terhadap paket data itu melainkan mengabil dan menganalisisnya.
- WEB DEFACEMEN
Serangan ini umumnya tidak berbahaya, hanya mengubah tampilan web tetapi tetap tergolong sebagai tindakan pengrusakan (vandalisme) Jika serangan ini berhasil menyerang sebuah website yang seharusnya memiliki tingkat keamanan tinggi seperti web dengan fasilitas transaksi online, tentunya akan dapat megurangi kepercayaan pelanggan.
2.    Exploit
Exploit adalah sebuah kode yang menyerang keamanan_komputer secara spesifik. Exploit banyak digunakan untuk penentrasi baik secara legal ataupun ilegal untuk mencari kelemahan (Vulnerability) pada komputer tujuan. Bisa juga dikatakan sebuah perangkat lunak yang menyerang kerapuhan keamanan (security vulnerability) yang spesifik namun tidak selalu bertujuan untuk melancarkan aksi yang tidak diinginkan.
Banyak peneliti keamanan komputer menggunakan exploit untuk mendemonstrasikan bahwa suatu sistem memiliki kerapuhan. Memang ada badan peneliti yang bekerja sama dengan produsen perangkat lunak. Peneliti itu bertugas mencari kerapuhan dari sebuah perangkat lunak dan kalau mereka menemukannya, mereka melaporkan hasil temuan ke produsen agar produsen dapat mengambil tindakan. Meskipun demikian, exploit kadang menjadi bagian dari suatu malware yang bertugas menyerang kerapuhan keamanan. Klasifikasi Ada beberapa metode untuk mengklasifikasi exploit. Yang paling umum adalah dengan melihat cara exploit membuat kontak dengan perangkat lunak yang rentan. Remote exploit (eksploit jarak jauh) bekerja melalui jaringan dan mengeksploitasi celah keamanan tanpa adanya akses terlebih dahulu ke sistem korban. Local exploit (eksploit lokal) mengharuskan adanya akses terlebih dahulu ke sistem yang rentan dan biasanya meningkatkan keleluasaan orang yang menjalankan exploit melebihi yang diberikan oleh administrator sistem. Exploit yang menyerang aplikasi klien juga ada, biasanya terdiri dari server-server yang dimodifikasi yang mengirimkan exploit jika diakses dengan aplikasi klien. Exploit yang menyerang aplikasi klien juga mungkin memerlukan beberapa interaksi dengan pengguna, dengan demikian dapat digunakan dalam kombinasi dengan metode social engineering. Ini adalah cara hacker masuk ke komputer dan situs web untuk mencuri data. Klasifikasi lain adalah dengan tindakan terhadap sistem korban: unauthorized akses data, eksekusi kode sewenang-wenang, penolakan layanan. Banyak exploit dirancang untuk memberikan akses tingkat-''superuser'' ke sistem komputer. Namun, namun mungkin juga menggunakan beberapa exploit, untuk mendapatkan akses tingkat rendah terlebih dahulu, kemudian meningkatkan hak akses berulang kali sampai mencapai root. Biasanya exploit tunggal hanya dapat mengambil keuntungan dari satu celah keamanan software tertentu. Sering kali, setelah exploit diterbitkan, celah keamanan sistem diperbaiki melalui tambalan sehingga exploit tak berlaku lagi untuk perangkat lunak versi terbaru. Hal ini menjadi alasan mengapa beberapa blackhat hacker tidak mempublikasikan exploit mereka tetapi merahasiakannya untuk diri sendiri atau hacker lainnya. Exploit tersebut disebut sebagai 'exploit zero day' dan untuk mendapatkan akses ke exploit tersebut adalah keinginan utama dari penyerang-penyerang amatir, yang sering dijuluki script kiddie
3.    Payload
Payload dalam dunia security yaitu pembawa exploit yang digunakan untuk mengeksekusi shellcode. Payload kemudian akan menjalankan shellcode yang dipilih pada target komputer untuk mendapatkan akses kedalam komputer tujuan (target).
Shellcode adalah kode yang digunakan dengan payload untuk mengeksploitasi komputer target. Biasanya shellcode dibuat untuk dapat mengontrol komputer, ataupun mendapatkan hak akses komputer target, atau yang lainnya. Shellcode dimasukkan kedalam kode exploit dengan tujuan membaypass fungsi suatu software, sehingga software tersebut tidak berjalan secara semestinya, melainkan menjalankan fungsi pada Shellcode.

Tidak ada komentar: